Kamis, 18 Juni 2015

Manajemen Resiko Keuangan

Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan (ERM)!

Dalam mengelola risiko pada suatu organisasi sangat tergantung dari hasil indentifikasi risiko yang mungkin muncul/terjadi pada organisasi tersebut, serta berapa nilai kerugian bila hal tersebut terjadi dan yang terakhir adalah frekuesi (probabilitas) kejadian tersebut terjadi.    Berdasarkan ketiga faktor baru organisasi dapat menentukan teknik apa yang tepat dalam mengelola risiko tersebut.  Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat didalam mengelola risiko juga perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima, sehinga alternatif yang diambil  dalam pengelolaan risiko telah merupakan alternatif terbaik dengan kriteria manfaat yang paling optimum dengan biaya atau pengeluaran  yang terendah. Berikut ini beberapa alternatif pilihan dalam mengelola suatu risiko dalam dunia bisnis:
1.         Penghindaran (Risk Avoidance)
Alternatif penghindaran risiko pada umumnya dapat dilakukan pada tahap perencanaan dimana kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi dapat diatasi dengan berbagai tindakan pencegahan.  Misalnya risiko kebanjiran yang dapat diatasi dengan mencari lokasi yang bebas banjir, atau risiko melanggar peraturan pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan dengan mempersiapkan seluruh dokumen  dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan atau risiko adanya penuntutan (komplain) dari konsumen terhadap produk  yang dihasilkan dapat dihindari dengan mencantumkan spesifikasi produk yang jelas dan rinci serta melakukan berbagai uji coba sebelum produk dipasarkan.   Namun untuk risiko murni (Pure Risk) dengan kemungkinan terjadinya rendah serta sukar diprediksi  teknik penghindaran tidak dapat digunakan.
2.         Menahan atau Menanggung (Risk Retention)
Pada suatu kondisi dengan pertimbangan tertentu perusahaan berani menanggung berbagai kemungkinan risiko yang terjadi.  Namun demikian, perusahaan tetap berupaya agar risiko itu  tidak terealisasi/terjadi atau juga mencadangkan sejumlah anggaran dengan pola tertentu sebagai antisipasi bila kondisi terburuk terjadi.  Berikut ini   beberapa bentuk risiko dan kondisi sehingga perusahaan berani menanggung risiko yang mungkin terjadi.
 A.       Penahanan yang direncanakan dan tidak direncanakan
Yang dimaksud dengan penahanan risiko direncanakan adalah dimulai dari upaya untuk mengetahui seluruh risiko yang mungkin timbul,  atau mengindentifikasi risiko yang ada kemudian menyusun berbagai tindakan yang akan diambil. 
Sedangkan penahanan risiko tidak direncanakan adalah merupakan bentuk kegagalan perusahaan dalam mengindentifikasi risiko yang mungkin terjadi sehingga pada saat risiko itu terjadi perusahaan tidak memiliki anggaran atau tidak  memiliki tindakan yang telah terencana dalam mengatasinya.  Misalnya risiko kegagalan peluncuran produk terkait dengan tenaga ahli yang beralih pada perusahaan lain, atau tuntutan konsumen terhadap produk dll.
B.        Pendanaan risiko yang ditahan
Seperti tersebut diatas, dalam menerapkan risk retension (menahan risiko) perusahaan tetap membutuhkan angaran walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan harus melakukan risk transfer. Berikut ini beberapa model pendanaan untuk risk retension:
a.         Dana Cadangan
b.         Self Insurance
c.         Captive Insurance
3.         Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi  pada satu atau dua eksposur saja.
Contoh: memegang aset tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam (saham, obligasi, properti). Jika terjadi kerugian pada satu aset, kerugian tersebut bisa dikompensasi oleh keuntungan dari aset yang lainnya.
 
4.         Transfer Risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat menstransfer risiko tersebut kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Contoh: membeli asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan, perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari kecelakaan tersebut.
 
5.         Pengendalian Risiko
Dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
Contoh: untuk mencegah kebakaran, kita memasang alarm asap dibangunan kita. Alarm merupakan salah satu cara kita mengendalikan risiko kebakaran.

Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing!

Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan.Risiko pasar sering disebut juga sebagai risio yang menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan. Indonesia pernah mengalamidau sistem kurs yang berbeda.Sebelum krisis pada tahun 1997, Indonesia menggunakan sistem kurs tetap.Perubahan kurs dilakukan secara resmi oleh pemerintah. Biasanya pemerintah mendevaluasikan rupiah tehadap dolar. Sebagai contoh, kurs sebelumnya misalkan Rp 2.500/$. Kemudian pemerintah mendevaluasikan rupiah terhadap dolar menjadi, misal, Rp 3.000/$. Perhatikan nilai rupiah menjadi turun (lebih murah) terhadap dolar. Pemerintah mengumumkan secara resmi keputusan tersebut.
 
Pada periode sesudah pertengahan tahun 1997, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambangkan nilai kurs rupiah.Dalam situasi tersebut, nilai rupiah bergerak naik atau turun tergantung mekanisme pasar. Sebagai contoh, jika perusahaan membutuhkan dolar untuk melunasi hutang dalam dolar, permintaan terhadap dolar akan meningkat, yang menyebabkan naiknya nilai dolar tehadap rupiah ( atau turunnya rupiah terhadap dolar). Pada waktu terjadi bom, rupiah jatuh nilainya terhadap dolar.Dalam kedua contoh tersebut, Rupiah mengalami depresiasi tehadap dolar AS. Dalam situasi sebaliknya, rupiah bisa menguat tehadap dolar (apresiasi), misal dari Rp 10.000/dolar menjadi Rp 9.000/$. Perubahan tesebut ditentukan oleh mekanisme pasar, bukannya oleh pemerintah.Bank Sentral bisa saja melakukan intervensi jika mereka menginginkan kurs yang tertentu.Tetapi intervensi tersebut biasanya dilakukan untuk melakukan mekanisme pasar.

Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya?

Dalam akuntansi dikenal tiga jenis derivatif yang berbeda yaitu:
· Forward keuangan atau future keuangan
· Opsi
· Swap
PRINSIP DASAR AKUNTANSI UNTUK DERIVATIF
Pedoman yang digunakan dalam akuntansi untuk derivatif yaitu:
a. Derivatif harus diakui dalam laporan keuangan sebagai aktiva atau kewajiban.
b. Derivatif harus dilaporkan pada nilai wajar.
c. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari spekulasi dalam derivatif harus langsung diakui dalam pendapatan.
d. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi hedging dilaporkan dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis hedging.
Instrumen keuangan derivatif mempunyai tiga karakteristik dasar yaitu:
· Instrumen tersebut mempunyai :
1. Satu atau lebih dasar.
2. Provisi pembayaran yang teridentifikasi.
· Instrumen tersebut memerlukan investasi kecil atau tidak sama sekali investasi pada kontrak awal.
· Instrumen tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih.
Masalah tambahan lain yang berkaitan dengan akuntansi untuk derivatif:
Ø Akuntansi untuk derivatif yang tertanam.
Ø Mengkualifikasikan kriteria hedging.
Ø Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatif.

Apakah yang dimaksud dengan kontrak ijon keuangan, apakah bedanya dengan kontrak berjangka?

Ijon adalah bentuk kredit uang yang dibayar kembali dengan hasil panen. Biasanya hasil panennya berupa komoditi pertanian. Pada saat terjadi transaksi ijon komoditinya belum ada. erdagangannya dilakukan di bursa berjangka yang memperdagangkan kontrak berjangka berbagai komoditinya. Tempat untuk memperdagangkan kontrak berjangka juga disebut pasar berjangka atau pasar derivatif. Jadi akan ada banyak pasar berjangka di bursa. Sesuai dengan komoditi yang diperdagangkan. Di bursa, pembeli dan penjual bertemu dan melakukan transaksi jual beli sejumlah komoditi untuk di kemudian hari, sesuai isi kontrak. Komoditi yang diperdagangkan adalah komoditi pertanian, kehutanan, pertambangan, industri hulu, produk finansial, dan jasa. Spesifikasi terkait jumlah, kualitas, dan waktu penyerahan ditetapkan secara jelas.
Perbedaannya dengan kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price). 

Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_berjangka
http://www.fiscuswannabe.web.id/2012/07/bappebti.html
http://briaklau22.blogspot.com/2011/03/akuntansi-keuangan-ii.html
http://resikopasar.blogspot.com/2012/06/resiko-pasar.html
http://awangaliakbar.blogspot.com/2013/11/pengelolaan-resiko.html
https://rhyerhiathy.wordpress.com/2012/12/20/manajemen-resiko/
http://tkampus.blogspot.com/2012/01/manajeme-resiko.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar