Jumat, 26 Juni 2015

Perpajakan Internasional dan penetapan harga transfer

Apakah yang dimaksud dengan penetralan pajak? Apakah pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha? Apakah ini baik/buruk?

Netralitas Pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya.

Apa peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional? Pertimbangan apa yang menyebabkan kredit pajak tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan?

Kredit pajak dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan luar negeri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negeri kepaa induk perrusahaan domestik). Disini deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak ( yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungtan luar negeri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepada pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu. Kredit pajak tidak langsung luar negeri yang diperbolehkan (pajak penghasilan lluar negeri yang dianggap terbayar) ditentukan dengan cara sebagi berikut, Pembayaran deviden (termasuk seluruh pajak pungutan) x pajak asing yang dapat di kreditan laba setelah pajak penghasilan luar negeri. Dalam melakukan perencanaan pajak perusahaan multinasional memiliki keunggulan tertentu atas peurahsaan yang murni domestik karena memiliki fleksibilitas geografis lebih besar dalam menuntukan lokasi produksi dn sistem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri untuk memanfaatkan perbedaan antaryuridis pajak nasional sehingga dapat menurunkan beban oajak erusahaan secara keseluruhan. Pengamatan atas masalah perencanaan pajak ini dimulai dengan dua hal dasar:
  • Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha.
  • Perubahan hukum pajak ecara konstan membatasi manfaat perendanaan pajak dalam jangka waktu panjang.
Jelaskan secara singkat inti keuntungan dan kerugian dari: Klasik, Pemotongan nilai, Penuduhan
Klasik : Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham. Sebagai contoh, misalkan suatuinduk perusahaandi Zonalia (suatu negara fiktif) yang dikenakan pajak penghasilan perusahaan sebesar 33%, menghasilkan laba 100 zonos (z) dan membagi deviden sebesar 100% kepada pemegang saham tunggal, yang berbeda dalam keranjang pajak 30%. 

Pemotongan Nilai :  Merupakan jenis sistem pajak  terintegrasi yang umum. Berdasarkan sistem ini, pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang di bayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika deviden dibagikan kepada para pemegang saham. Asumsikan pula bahwa pemegang saham menerima kredit pajak sebesar 25% dari deviden yang diterima.

Apakah yang dimaksud dengan Advance Pricing Agreement (APA) ? Apa keuntungan dan kerugiannya ?
Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement/APA) adalah perjanjian antara Direktorat Jenderal Pajak dan Wajib Pajak dan/atau otoritas pajak negara lain untuk menyepakati Kriteria-kriteria dan/atau menentukan Harga Wajar atau Laba Wajar di muka para pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa. Kriteria-kriteria ini termasuk diantaranya penentuan metode transfer pricing dan faktor-faktor yang digunakan dalam analisis asumsi kritikal (critical assumptions). Yang dimaksud dengan Harga Wajar atau Laba Wajar adalah harga atau laba yang terjadi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam kondisi yang sebanding, atau harga atau laba yang ditentukan sebagai harga atau laba yang memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha. Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (arm’s length principle/ALP) merupakan prinsip yang mengatur bahwa apabila kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa sama atau sebanding dengan kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa yang menjadi pembanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa harus sama dengan atau berada dalam rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa yang menjadi pembanding.
 
Keuntungan advance pricing agreement yaitu:
  • Memberikan kepastian kepada wajib pajak atas nama semua penghitungan mengenaiharga transaksi dengan menggunakan metode yang disetujui.
  • Memberikan kepastian terhadap kegiatan wajib pajak termasuk kepastian mengenaikewajiban pajak yang berkaitan dengan harga transfer.
  • Mengurangi biaya dan waktu pada saat diaudit, karena selama periode APA berlakuharga transaksi yang telah disepakati oleh wajib pajak dan otoritas pajak. 
  • Dapat mencegah praktik harga transfer yang tidak benar dan semata-mata hanya untuk menghindari pajak.

Kerugian advance pricing agreement yaitu:
  • Pengorbanan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan APA.
  • Wajib pajak harus mengungkapkan informasi yang mungkin merupakan rahasia perusahaan kepada otoritas pajak. 
  • Yang perlu diperhatikan, bahwa APA tidak menjamin wajib pajak untuk tidak diaudit olehotoritas pajak. Masalah-masalah yang tidak tercakup dalam APA masih dapat diaudit dalamkriteria audit yang biasa dilakukan. APA tidak berlaku retroaktif sehingga masalah hargatransfer yang ada sebelum APA disepakati tidak dapat diselesaikan dengan APA.
Sumber Ilmu :
https://dannysulistiyano11.wordpress.com/2014/06/26/bab-11-penetapan-harga-transfer-dan-perpajakan-internasional/
http://ninisug.blogspot.com/2011/05/penetapan-harga-transfer-dan-perpajakan.html
http://aininuraini06.blogspot.com/2015/04/bab-12-penetapan-harga-transfer-dan.html
http://sense-buu.blogspot.com/2013/06/akuntansi-internasional-bab-101112_5.html
http://irmarury.blogspot.com/2015/06/tugas-12.html
http://syafrianto.blogspot.com/2011/01/kesepakatan-harga-transfer-advance.html

Kamis, 18 Juni 2015

Manajemen Resiko Keuangan

Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan (ERM)!

Dalam mengelola risiko pada suatu organisasi sangat tergantung dari hasil indentifikasi risiko yang mungkin muncul/terjadi pada organisasi tersebut, serta berapa nilai kerugian bila hal tersebut terjadi dan yang terakhir adalah frekuesi (probabilitas) kejadian tersebut terjadi.    Berdasarkan ketiga faktor baru organisasi dapat menentukan teknik apa yang tepat dalam mengelola risiko tersebut.  Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat didalam mengelola risiko juga perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima, sehinga alternatif yang diambil  dalam pengelolaan risiko telah merupakan alternatif terbaik dengan kriteria manfaat yang paling optimum dengan biaya atau pengeluaran  yang terendah. Berikut ini beberapa alternatif pilihan dalam mengelola suatu risiko dalam dunia bisnis:
1.         Penghindaran (Risk Avoidance)
Alternatif penghindaran risiko pada umumnya dapat dilakukan pada tahap perencanaan dimana kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi dapat diatasi dengan berbagai tindakan pencegahan.  Misalnya risiko kebanjiran yang dapat diatasi dengan mencari lokasi yang bebas banjir, atau risiko melanggar peraturan pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan dengan mempersiapkan seluruh dokumen  dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan atau risiko adanya penuntutan (komplain) dari konsumen terhadap produk  yang dihasilkan dapat dihindari dengan mencantumkan spesifikasi produk yang jelas dan rinci serta melakukan berbagai uji coba sebelum produk dipasarkan.   Namun untuk risiko murni (Pure Risk) dengan kemungkinan terjadinya rendah serta sukar diprediksi  teknik penghindaran tidak dapat digunakan.
2.         Menahan atau Menanggung (Risk Retention)
Pada suatu kondisi dengan pertimbangan tertentu perusahaan berani menanggung berbagai kemungkinan risiko yang terjadi.  Namun demikian, perusahaan tetap berupaya agar risiko itu  tidak terealisasi/terjadi atau juga mencadangkan sejumlah anggaran dengan pola tertentu sebagai antisipasi bila kondisi terburuk terjadi.  Berikut ini   beberapa bentuk risiko dan kondisi sehingga perusahaan berani menanggung risiko yang mungkin terjadi.
 A.       Penahanan yang direncanakan dan tidak direncanakan
Yang dimaksud dengan penahanan risiko direncanakan adalah dimulai dari upaya untuk mengetahui seluruh risiko yang mungkin timbul,  atau mengindentifikasi risiko yang ada kemudian menyusun berbagai tindakan yang akan diambil. 
Sedangkan penahanan risiko tidak direncanakan adalah merupakan bentuk kegagalan perusahaan dalam mengindentifikasi risiko yang mungkin terjadi sehingga pada saat risiko itu terjadi perusahaan tidak memiliki anggaran atau tidak  memiliki tindakan yang telah terencana dalam mengatasinya.  Misalnya risiko kegagalan peluncuran produk terkait dengan tenaga ahli yang beralih pada perusahaan lain, atau tuntutan konsumen terhadap produk dll.
B.        Pendanaan risiko yang ditahan
Seperti tersebut diatas, dalam menerapkan risk retension (menahan risiko) perusahaan tetap membutuhkan angaran walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan harus melakukan risk transfer. Berikut ini beberapa model pendanaan untuk risk retension:
a.         Dana Cadangan
b.         Self Insurance
c.         Captive Insurance
3.         Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi  pada satu atau dua eksposur saja.
Contoh: memegang aset tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam (saham, obligasi, properti). Jika terjadi kerugian pada satu aset, kerugian tersebut bisa dikompensasi oleh keuntungan dari aset yang lainnya.
 
4.         Transfer Risiko
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat menstransfer risiko tersebut kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Contoh: membeli asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan, perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dari kecelakaan tersebut.
 
5.         Pengendalian Risiko
Dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
Contoh: untuk mencegah kebakaran, kita memasang alarm asap dibangunan kita. Alarm merupakan salah satu cara kita mengendalikan risiko kebakaran.

Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing!

Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan.Risiko pasar sering disebut juga sebagai risio yang menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan. Indonesia pernah mengalamidau sistem kurs yang berbeda.Sebelum krisis pada tahun 1997, Indonesia menggunakan sistem kurs tetap.Perubahan kurs dilakukan secara resmi oleh pemerintah. Biasanya pemerintah mendevaluasikan rupiah tehadap dolar. Sebagai contoh, kurs sebelumnya misalkan Rp 2.500/$. Kemudian pemerintah mendevaluasikan rupiah terhadap dolar menjadi, misal, Rp 3.000/$. Perhatikan nilai rupiah menjadi turun (lebih murah) terhadap dolar. Pemerintah mengumumkan secara resmi keputusan tersebut.
 
Pada periode sesudah pertengahan tahun 1997, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambangkan nilai kurs rupiah.Dalam situasi tersebut, nilai rupiah bergerak naik atau turun tergantung mekanisme pasar. Sebagai contoh, jika perusahaan membutuhkan dolar untuk melunasi hutang dalam dolar, permintaan terhadap dolar akan meningkat, yang menyebabkan naiknya nilai dolar tehadap rupiah ( atau turunnya rupiah terhadap dolar). Pada waktu terjadi bom, rupiah jatuh nilainya terhadap dolar.Dalam kedua contoh tersebut, Rupiah mengalami depresiasi tehadap dolar AS. Dalam situasi sebaliknya, rupiah bisa menguat tehadap dolar (apresiasi), misal dari Rp 10.000/dolar menjadi Rp 9.000/$. Perubahan tesebut ditentukan oleh mekanisme pasar, bukannya oleh pemerintah.Bank Sentral bisa saja melakukan intervensi jika mereka menginginkan kurs yang tertentu.Tetapi intervensi tersebut biasanya dilakukan untuk melakukan mekanisme pasar.

Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya?

Dalam akuntansi dikenal tiga jenis derivatif yang berbeda yaitu:
· Forward keuangan atau future keuangan
· Opsi
· Swap
PRINSIP DASAR AKUNTANSI UNTUK DERIVATIF
Pedoman yang digunakan dalam akuntansi untuk derivatif yaitu:
a. Derivatif harus diakui dalam laporan keuangan sebagai aktiva atau kewajiban.
b. Derivatif harus dilaporkan pada nilai wajar.
c. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari spekulasi dalam derivatif harus langsung diakui dalam pendapatan.
d. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi hedging dilaporkan dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis hedging.
Instrumen keuangan derivatif mempunyai tiga karakteristik dasar yaitu:
· Instrumen tersebut mempunyai :
1. Satu atau lebih dasar.
2. Provisi pembayaran yang teridentifikasi.
· Instrumen tersebut memerlukan investasi kecil atau tidak sama sekali investasi pada kontrak awal.
· Instrumen tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih.
Masalah tambahan lain yang berkaitan dengan akuntansi untuk derivatif:
Ø Akuntansi untuk derivatif yang tertanam.
Ø Mengkualifikasikan kriteria hedging.
Ø Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatif.

Apakah yang dimaksud dengan kontrak ijon keuangan, apakah bedanya dengan kontrak berjangka?

Ijon adalah bentuk kredit uang yang dibayar kembali dengan hasil panen. Biasanya hasil panennya berupa komoditi pertanian. Pada saat terjadi transaksi ijon komoditinya belum ada. erdagangannya dilakukan di bursa berjangka yang memperdagangkan kontrak berjangka berbagai komoditinya. Tempat untuk memperdagangkan kontrak berjangka juga disebut pasar berjangka atau pasar derivatif. Jadi akan ada banyak pasar berjangka di bursa. Sesuai dengan komoditi yang diperdagangkan. Di bursa, pembeli dan penjual bertemu dan melakukan transaksi jual beli sejumlah komoditi untuk di kemudian hari, sesuai isi kontrak. Komoditi yang diperdagangkan adalah komoditi pertanian, kehutanan, pertambangan, industri hulu, produk finansial, dan jasa. Spesifikasi terkait jumlah, kualitas, dan waktu penyerahan ditetapkan secara jelas.
Perbedaannya dengan kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price). 

Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_berjangka
http://www.fiscuswannabe.web.id/2012/07/bappebti.html
http://briaklau22.blogspot.com/2011/03/akuntansi-keuangan-ii.html
http://resikopasar.blogspot.com/2012/06/resiko-pasar.html
http://awangaliakbar.blogspot.com/2013/11/pengelolaan-resiko.html
https://rhyerhiathy.wordpress.com/2012/12/20/manajemen-resiko/
http://tkampus.blogspot.com/2012/01/manajeme-resiko.html

Perencanaan dan Pengendalian Manajerial



Konsep Biaya Standar dan Konsep Biaya Kaizen



Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
Penegndalian biaya
Pengurangan biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
Standar ditentukan tiap tahun
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai
 
Ketetapan kaitan dalam perancangan sistem kendali/informasi multinasional

Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perbedaan tingkat suku bungan dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variable yang memperumit keputusan manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya. Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi factor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. 

Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis. Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. 

Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan:
- arus kas proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
 
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek.

Kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional

Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sisitem pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk: 
(1) mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada,
(2) menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan, 
(3) mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif, 
(4) mengevaluasi kinerja manajemen, dan yang paling penting, 
(5) memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi. Menembangkan suatu evaluasi kinerja yang efektif lebih tepat dikatakan sebagi suatu seni daripada sebagai ilmu. 

Alasan yang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya, dan menantang praktek ini.

Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :

  • Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri. 
  • Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
  • Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
  • Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebnayak mungkin system penegndalian domestik umumnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi denagn menguasai sistem domestik.
 Yang menentang praktik penggunaan sistem pengendalian domestik yaitu :
1. Arahan yang disalah artikan
2. Toleransi yang rendah terhadap kritik
3. Hilangnya rasa percaya diri manajer luar negri apabila menggunakan pengendalian domestik
4. Ketidak mauan untuk mendelegasikan kekuasaan

daftar pustaka :
http://rinidermawanimanalu.blogspot.com/2011/04/tugas-akuntansi-internasionl_13.html
http://jaggerjaques.blogspot.com/2013/04/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://methaardiah.blogspot.com/2014/06/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://tesyasoraya.blogspot.com/2011/05/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/05/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://uthieprawita.blogspot.com/2013/06/bab-9-perencanaan-pengendalian-manajemen.html