Kasus
Enron pada tahun 2002 di Amerika Serikat yang membuat perhatian khusus di dunia
luas. Enron yang di bentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston
Natural Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), Bisnis utama
Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha
yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan
industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future
transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Namun kejayaan Enron terhenti pada Desember
tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas
terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham
secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa,
sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima
ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi
terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $
31.2 milyar.
Kasus
Enron melibatkan banyak tokoh Politisi, Auditor, Pasar ekuitas, Pasar Hutang,
Konsultan Hukum, dan Pejabat Negara. Namun, dalam penulisan ini penulis hanya
ingin membahas pihak auditor atau KAP Arthur Andersen tentang profesionalitas
auditor. Arthur Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS
yang berdiri sejak 1913. Selama perjalanannya perusahan ini memiliki reputasi
sebagai kepercayaan, integritas dan etika yang penting bagi perusahaan yang di
bebani auditing secara independen dan melaporkan laporan-laporan perusahaan
publik, dimana akurasi investor tergantung keputusan investasi. Di masa-masa
awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan
inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya. Arthur Andersen
pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan
profesionalitas dalam akuntansi. Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka
skandal-skandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup.
Ketika
Leonard Spacek bergabung di tahun 1947, ia mulai mengembangkan jasa konsultan
kepada klien-klien besar. Selama rentang waktu 30 tahunan, bisnis konsultasi
Andersen menjadi lebih menguntungkan daripada usaha aslinya. Di Andersen,
pertumbuhan menjadi prioritas dan penekanannya pada perekrutan dan
mempertahankan klien-klien besar berdampak pada kualitas dan independensi
audit. Fokus pada pertumbuhan ini menghasilkan perubahan yang mendasar pada
budaya perusahaan. Bisnis konsultasi Andersen menjadi yang tercepat
pertumbuhannya dan paling menguntungkan dan paling berkembang pesat di dunia.
Banyak yang meninjaunya sebagai model sukses yang ditiru firma-firma lainnya.
Tetapi model ini menjadikan Securities and Exchange Commission (SEC) memberikan
peringatan berkaitan independensi auditing. Ketua SEC yang prihatin akan hal
ini menyarankan aturan-aturan baru untuk membatasi layanan di luar audit.
Tetapi saran ini ditolak Andersen.
Bulan
Oktober 2001, SEC mengumumkan investigasi akuntansi Enron, salah satu klien
terbesar Andersen. Dengan Enron, Andersen mampu membuat 80 persen perusahaan
minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus mengalami
kerugian sebesar $586 juta. Dalam sebulan, Enron bangkrut.
Departemen
Kehakiman AS menmulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002 yang mendorong
Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah
menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat
putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan
Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang
menamainya sebagai “bujukan koruptif” yang menyesatkan. Dia menginstruksikan
David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk
menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya.
Pada Juni
2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan,
menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana. Perusahaan setuju untuk
menghentikan auditing publik pada 31 Agustus
2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya.
Kasus
Enron ditemukan kisah pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya
yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma audit Arthur
Andersen. Pada tanggal 12 Oktober 2001 Arthur Andersen menerima perintah dari
para pengacara Enron untuk memusnahkan seluruh materi audit, kecuali
berkas-berkas yang paling dasar. Kini, Arthur Andersen menghadapi berbagai
tuntutan di pengadilan. Diperkirakan tak kurang dari $ 32 miliar harus disediakan
Arthur Andersen untuk dibayarkan kepada para pemegang saham Enron yang merasa
dirugikan karena auditnya yang tidak becus. Ratusan mantan karyawan yang marah
juga sudah melayangkan gugatan kepada Andersen. Di luar itu, otoritas pasar
modal dan hukum Amerika Serikat pasti akan memberi sanksi berat jika tuduhan
malapraktek itu terbukti.
Pendapat
saya tentang Profesional KAP Arthur Andersen sangat buruk sekali, karena KAP
Arthur Andersen sudah melanggar kode etik professional audit. Seringkali ijin
usaha KAP Arthur Andersen hampir ditarik oleh SEC karena kelalaian dalam
bertugas dan melanggar kode etik yang telah ditentukan SEC. Sekian dari penulisan ini di susun oleh Muhhamad Azhari Brian Aristya, 4EB26, 25211023, untuk menyelesaikan tugas bulanan softskill Etika Profesi Akuntansi.
Sumber yang di kutip dari penulisan ini :
Sebuah blog yang
Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar